Manisnya Racun Internet – Hari ini gini, siapa seh yang belum kenal dengan internet, atau yang lazim juga disebut sebagai dunia maya? Tidak harus punya computer atau laptop, HP yang kini seakan menjadi pegangan hidup hampir semua orang pun menjadi media internet. Tak heran jika hampir semua orang pasti mengenalnya, tidak peduli usia, jenis kelamin, agama, profesi, suku, dan lain-lain. Bahkan, sepertinya lama-kelamaan bukan hanya menjadi sekedar mengenal, tetapi lebih jauh bisa menjadi teman, teman karib, pacar, dan bahayanya bisa juga menjelma menggantikan pribadi pemakainya. Tidak hanya sekedar menjadi tempat mencari pengetahuan, tetapi kadang menjadi tempat curhat, dan tak mustahil menjadi sosok yang sangat mengikat dan lambat laun mampu mengubah pribadi.
Berbagai sendi kehidupan mampu digeser oleh kehadirannya. Mulai dari tardisi pergaulan, profesi, jenis permainan, hingga pembentukan karakter. Semua saling mempengaruhi. Lihat saja, dulu yang namanya bergaul ya nongkrong dan bicara secara langsung (terjadi kontak mata dan kedekatan fisik), yang namanya bermain ya di lapangan beramai-ramai, yang namanya belajar bersosial ya terjun langsung di masyarakat. Sekarang? Tinggal berhadapan dengan monitor, ditambah sebuah modem, plus suasana sunyi di kamar, semua itu bisa tergantikan. Hebatnya, tak tergantung waktu juga. Trus apa salahnya seh? Tidak ada yang salah, tergantung daya serap dan pilah pemakainya.
Begitu luasnya jangkauan internet, yang berarti begitu dalam juga pengaruh yang dibawanya. Segala hal dapat diperoleh dengan relative mudah. Bukan hanya sekedar pengetahuan, tetapi juga uang, pertemanan, perjodohan, dan ha-hal positif lainnya. Tetapi banyak juga hal negative dan merugikan yang dengan mudahnya dapat dijangkau dan menjangkau pemakainya, dan masuk meracuni bukan hanya badan, tetapi lebih ke jiwa. Celakanya, racun yang dibawanya tidak terasa pahit, tetapi manis memabukan dan membuat ketagihan. Apa sajakah itu? Yuk kita cermati agar terhindar darinya manisnya racun internet:
- Pornografi. Ini sebuah racun yang sangat menggoda dan efektif memasuki relung masyarakat kita. Bagaimana tidak? Ya karena ini barang yang ditabukan masyarakat sehingga cenderung disembunyikan. Yang namanya barang yang disembunyikan, pastinya akan semakin menarik minat. Padahal sampai mana batasan pornografi itu sendiri belum jelas bagi sebagian besar masyarakat. Dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah menyebarnya racun ini pun kurang efektif. Apalah artinya blokir berdasarkan nama web (domain)…. Selain jumlahnya yang jutaan, tiap saat pun dengan mudah dapat diganti. Betul ga?
- Anti social. Dengan internet, ada kecenderungan untuk asik dengan dunianya sendiri. Cukup menyendiri di kamar, berteman secangkir kopi plus cemilan (kalau ada seh), maka waktu berjam-jam pun terlalui tanpa terasa. Padahal ketarmpilan berkomunikasi secara lesan sangatlah penting untuk bekal di masa depan, dan hanya efektif jika didapatkan langsung di dunia nyata. Pertemanan yang diperoleh melalui jejaring social (facebook, twitter, dll) hanyalah sebagian kecil andilnya, terlebih jika tidak ditindaklanjuti di dunia nyata.
- Ideologi. Ini merupakan sesuatu yang abstrak, tetapi jika sudah merasuki pribadi seseorang, akan menjelma menjadi sesuatu yang tidak abstrak lagi, karena dialah yang menggerakkan dan menjiwai setiap langkah hidup. Masalahnya, di dunia maya ini, siapa pun dapat menulis setiap ide dan pemikirannya secara bebas. Jadi tidak tertutup kemungkinan juga akan banyak ideology menyimpang yang beredar luas di internet dan dapat dibaca, dipahami, dan diyakini oleh siapa pun juga.
- Kriminalitas. Kiranya hal ini sekarang menjadi bukan hal yang aneh di dunia maya. Berbagai modus kejahatan selalu berkembang setiap saat. Jika tidak hati-hati, kita dan orang-orang terdekat kita akan jatuh ke dalamnya.
- Negatif karakter building. Biasanya, peran ini diampu oleh keluarga kita dan sekolah. Tetapi di dunia yang semakin sibuk ini, peran ini akan dengan mudah akan diambil alih oleh internet. Segala hal negative yang dibaca dan dinikmatin setiap hari akan mengkristal di hati, dan lama kelamaan membentuk karakter. Setiap kata, kalimat, imbauan, ajakan di dunia maya terbaca dan secara otomatis penggunanya akan mengkonstruksinya secara pribadi dan bebas merdeka. Jika setiap hari hal seperti ini dilakukan oleh seorang anak, tidak mengherankan jika akan tercipta pribadi yang mungkin orang tuanya sendiri menjadi tidak mengenalnya. Yaaa, karena orang tuanya kini adalah internet, orang tua yang tidak pernah memarahi, penuh perhatian karena menerima segala curhat, dan selalu hadir setiap dibutuhkan. Tentunya orang tua jenis ini akan lebih memikat bukan?
Beberapa efek manisnya racun internet di atas sebetulnya hanyalah sebagian kecil saja. Masih banyak yang lain, yang tentunya juga memabukkan. Jika masih menyayangi diri sendiri dan orang-orang terkasih, sebaiknya kita lakukan hal-hal di bawah ini.
- Sebaiknya kita manfaatkan internet jika memang hanya untuk mengerjakan tugas, misalnya mencari artikel atau berita. Jika tugasnya hanya itu, ya jangan mencari-cari yang lain. Batasi waktu mau pun anggaran untuk internet. Minimal hal itu akan sedikit banyak menghambat kita untuk aneh-aneh.
- Filter web masih tetap kita perlukan. Dengan menge-set on ‘family filter’, kita meminimalkan peluang yang negative muncul di monitor, khususnya yang berbau pornografi.
- Kiranya perlu digiatkan lagi penanaman pengetahuan masyarakat tentang pendidikan seks. Dengan pendidikan seks, setiap pribadi diajak untuk menyadari mana yang boleh dan tidak, mana yang penting dan tidak sehingga tercipta benteng yang tertanam dalam hati.
- Terakhir, alangkah baiknya jika kita semua memanfaatkan kemudahan internet ini untuk menyebarkan kebaikan kepada semua orang. Daripada menyebar pengaruh negative, mengapa tidak kita lakukan yang sebaliknya? Untuk itu, mari kita ramaikan dunia maya ini dengan renungan-renungan, kisah bermakna, refleksi, cerita-cerita yang membangkitkan empati, artikel-artikel yang membawa aura kerukunan, kedamaian, dan kondusif…. Dan nyatanya, tulisan-tulisan seperti ini masih sangatlah sedikit jika dibandingkan dengan tulisan-tulisan yang negative. Mari kita yakini bahwa teknologi ini tercipta karena Tuhan menginginkan kita menyebarkan kebaikanNya ke seluruh bumi.
Akhir kata, kembali kita ingat siapa diri kita ini. Kita diciptakan olehNya, dan akan kembali padaNya. Hanya untuk Dia selayaknya kita perbuat. Internet hanya satu alat untuk memuliakanNya, jangan sampai kita malah jatuh ke dalam jeratannya. Yaaa….. Jika tidak hati-hati, kita akan jatuh dalam manisnya racun internet dan menjadi budaknya….(Set)